Senin, 01 Agustus 2016

Pengalaman Bekerja Sebagai Pengajar : Sebuah Pengalaman Pahit

Untuk seri terakhir dari pengalaman saya selama kuliah setahun ini, buat siapapun yang membaca, tolong jangan salah artikan judul yang saya buat. Saya hanya ingin berbagi pengalaman saya selama mengajar saja :)

Saya dulunya sempat ikut OSN dan lomba-lomba di tingkat nasional. Dan mungkin, pengalaman itu yang bikin sebuah lembaga pelatihan olimpiade tertarik buat ngerekrut saya. Dalam kondisi seperti itu, saya bergabung. Ngga perlu sensor-sensoran deh, saya bukan KPI. Lembaga pelatihan Olimpiadenya bernama DERALL OLYMPIAD CENTER. Pimpinannya atau koordinatornya bernama Dicky Fardiana. Kalo nggak salah, alumni Astronomi ITB angkatan 2003 (pernah liat skripsinya), terus juga sempet kuliah di S2 Teknik Geofisika ITB (cuma dropout, sumbernya dari pangkalan data kemendikbud). Kalo gasalah waktu ngestalk, pernah di S2 Fisika UI cuma undur diri juga (kalo gasalah orang, soalnya namanya sama).

Singkat cerita, mengajarlah saya di SMAN 12 Bandung. Letaknya jauh loh dari rumah saya, sekitar 6 km an. Kena macet pula. Yaiyalah, kircon. Dari kampus juga jauh. Tapi deket dari TSM (ini kenapa selalu main ke TSM tiap sabtu). Saya ngajar disana tiap sabtu. 3 jam per minggu. Melihat penampilan Dicky yang sholeh, awalnya saya percaya. Kenapa nggak percaya, orang itikaf aja penuh di masjid. Dibandingin sama saya yang di akhir ramadhan malah menabung tidur. Awalnya juga dia bayarnya tepat waktu, baru pertemuan kedua aja udah dilunasin sampe pertemuan ketiga.

Tapi, makin kesini pembayaran dari dia makin telat aja. Dan saya sendiri nggak cuma ngajar SMAN 12 doang, tapi juga di SMAN 14 (yang ini sih deket dari rumah) tiap senin dan jumat sore. Nah untuk SMAN 12, dia baru bayar sampe bulan oktober akhir itu di bulan desember. Bahkan untuk SMAN 14 belum dia bayar sama sekali sampe detik ini. Padahal, dia selalu merintahin saya buat dateng kesana, bahkan disaat kelasnya gaada orang sama sekali. Terus aing ngajar siapa pak? Ngajarin rumput yang bergoyang kali ya.

Nah, puncak dari keonaran Dicky ini pas saya semester 2. Karena terjepit dengan beban yang diberikan sekolah-sekolah tersebut, dia memaksa kami bekerja di hari Senin dan Rabu juga. Ya kali pak, aing juga punya jadwal kuliah. Beberapa kali saya skip kuliah cuma buat ngajar doang. Dan hasilnya apa? Saya belum nerima pembayaran saya sampe sekarang. Disitu saya merasa sedih.

Dan sebelum OSK, saya baru tahu kalau saya seharusnya dibayar 2 kali lipat dibanding yang diterima oleh saya. Jadi yang saya terima itu udah dipotong setengahnya sama Dicky. Anjir malu aing punya senior yang kayak gini. Kelakuan sosoan alim, eh di tukang mah tukang ngambil hak batur. Hirup deui (Translate : Kelakuan kayak yang alim, tapi dibelakang suka ngambil hak orang lain. Hidup pula).

Di tengah kejengahan saya kepada Dicky, muncullah sebuah harapan. Saya punya nilai tawar. Murid yang saya ajar, lolos ke OSP. Sebuah kebahagiaan sendiri sih mengingat asalnya cuma dari SMAN 12 yang dianggap papan bawah, bahkan untuk sekelas SMAN 5 dan SMAN 2 ngga ada yang lolos di bidang Komputer (kalo soal ini saya sebagai alumni mohon maaf banget). Disana saya merasa agak bahagia juga sih, karena didikan saya berhasil lolos, meskipun udah saya gembleng secara ketat. Ya cara mengajar saya cukup keras sih, dan lebih ke pendekatan personal. Tapi dijamin rame dan ngerti.

Tapi ya tetep aja Dicky gamau bayar saya. Banyak sekali alasannya. Bahkan sampai detik ini, hak saya untuk hasil kerja keras saya di SMAN 14 belum dibayar olehnya serupiah pun. Dan untuk hasil kerja keras saya melatih sampai sebelum OSP di SMAN 12 juga belum dibayar lagi sejak Desember 2015 (dan tunggakannya dari bulan November). Padahal pembayaran dari sekolah sudah tuntas dan seharusnya sudah diserahkan ke saya sejak kapan. Ada juga teman saya yang ditipu disuruh ngajar di Jakarta, ternyata disana nggak ada kegiatan apa-apa. Bahkan kami sering dimarah-marahi oleh dia karena menuntut hak kami. APA YANG SALAH SIH DARI MENUNTUT HAK?

Ternyata setelah sharing sama mantan pengajar tahun-tahun sebelumnya, memang Dicky atau Derall ini selalu bermasalah. Tidak pernah membayar gaji pengajarnya. Bahkan dari pengajar tahun 2010-2011 pun masih banyak yang belum dibayar sama sekali gajinya. Memang itu sempat membuat saya stress dan jatuh sakit, sehingga 3 hari nggak masuk kuliah karena sakit (pernah maksain di hari selasa tapi malah sakit dan muntah-muntah di WC GKU Timur) sehingga ujungnya jadi nggak masuk juga. Dan satu hal yang saya pelajari, jangan mau bekerjasama dengan seseorang, hanya karena dia lulusan PTN X atau karena kelakuannya yang cukup sholeh. Karena Dicky juga sholeh, bacaan Qurannya bagus, terus juga pernah jadi imam tarawih, tapi kelakuannya bejat dan korup seperti itu.

Dan sampai saat ini, chat saya sejak tanggal 28 April 2016 belum diread oleh Dicky Fardiana, dan sampai sekarang dia terus berjanji yang tidak pernah ditepati. Semoga kelak dia akan mendapat balasan yang setimpal atas perbuatannya. Mungkin nggak sekarang, tapi nanti.

Mengingat hal tersebut, karena Dicky katanya "Religius", seharusnya dia paham akan hadist ini
Ada tiga golongan orang yang kelak pada hari kiamat akan menjadi musuhku. Barangsiapa menjadi musuhku maka aku memusuhinya. Pertama, seorang yang berjanji setia kepadaku lalu dia ingkar (berkhianat). Kedua, seorang yang menjual orang lalu memakan uang harga penjualannya. Ketiga, seorang yang mengkaryakan (memperkerjakan) seorang buruh tapi setelah menyelesaikan pekerjaannya orang tersebut tidak memberinya upah. (HR. Ibnu Majah)

Semoga dia segera menyadari kesalahannya, atau dia akan dapat balasannya. Baik dari saya pribadi, atau mungkin dari orang lain. Buat para pembaca, hindarilah seorang bernama Dicky Fardiana, atau lembaga bernama Derall Olympiad Center atau anda akan bernasib seperti saya, atau teman-teman saya.

6 komentar:

  1. Ya Allah kak, saya punya kasus yang sama dengan orang yang Kakak ceritakan :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngajar di SMA mana nih kak? Sama mata pelajaran apa? Semoga dapat penyelesaian yang terbaik :)

      Hapus
    2. OSK di SMA Alfa Centauri sama OSP di SMAN 1 Cimahi. Aamiin...

      Hapus
  2. Sama kak. Saya juga dapat pengalaman pahit seperti ini. Semoga segera ada yang melaporkan yaa

    BalasHapus
  3. Saya jugaaaa, hallo teh ika akuntansi yaaaa, saya dari geografi. Masih ingat ga ya tehhh?

    BalasHapus
  4. Apakah kasusnya udah selesai kak?

    BalasHapus